Layar tancap..... itu lah sebutan bagi bioskop dapa jaman dahulu. Yaitu salah satu hiburan ditunggu oleh masyarakat dan di sediakan secara gratisan, di tempat ini pula tersedia tempat untuk berdagang, sedangkan alat yang dipakai untuk memutar film dipakailah proyektor film. Sebelum bioskop mulai banyak di Indonesia masyarakat sudah lebih dulu mengenal istilah layar lebar dan film. Kalian semua mungkin pernah mengalami masa kejayaan layar tancap. Yang membedakan layar tancap dengan bioskop hanyalah sarana dan prasarananya, betul.... ?
Pada layar tancap kenyamanan tidak lah terlalu diperhatikan, warga yang ingin menyaksikan film layar tancap harus rela duduk beralaskan koran atau memakai tikar dan jika hujan turun maka pertunjukan akan berhenti seketika. Pada masa kejayaannya, layar tancap banyak ditunggu tunggu oleh masyarakat. Karena dilayar tancap bisa untuk tempat bermain anak - anak dan kadang kala ada juga di pergunakan untuk bermadu kasih atau PDKTan sambil menonton film yang diputar ^_^ ''
Sedangkan bentuk dari layar tancap adalah layar yang ditancapkan di kebun yang luas atau di lapangan bola. Film - film yang di putar adalah film komedi seperti Warkop DKI ( Dono-Kasino-Indro), Kadir dan Doyok atau film yang berlatar belakang jaman kerajaan seperti Brama Kumbara atau Babad Tanah Leluhur.
Tapi sayangnya dijaman yang modern sekarang ini layar tancap sudah mulai ditinggalkan dan tergantikan dengan nama kerennya yaitu Bioskop atau Cinema XXI. Bisa dikatakan bahwa layar tancap sudah mulai berkurang peminatnya. Mungkin karena keterbatasan lahan dan berkembangnya teknologi yang canggih dan menawarkan ruang lebih nyaman untuk menonton film.
No comments:
Post a Comment