Tuesday, January 28, 2014

Hutan sebagai paru-paru bumi

Hutan sering disebut sebagai paru-paru dunia, karena sifatnya yang menyerap panas dan memproduksi oksigen yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Manfaat hutan yang lain adalah mengatur sisten air tanah, mempertahankan kesuburan tanah, sebagai media berkembangnya flora dan fauna, sebagai objek wisata dan olahraga, objek penelitian ilmiah, dan untuk mencegah erosi dan banjir.
Sedangkan bahaya dari kerusakan hutan adalah :
  1. Efek rumah kaca.
  2. Kerusakan lapisan ozon.
  3. Mengakibatkan banjir.
  4. Dapat mengakibatkan kepunahan para spesies.
Melihat betapa pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan, tentu saja kita harus berupaya  melestarikan hutan.
beberapa upaya yang kita dilakukan  untuk melestarikan hutan diantarnya :
  1. Menghutankan kembali hutan yang sudah gundul ( reboisasi ).
  2. Mempertahankan hutan lindung dan hutan suakamargasatwa.
  3. Menebang pohon dihutan dengan cara tebang pilih dan tebang kembali.



Maka dengan demikian  mari kita jaga hutan yang ada di Indonesia agar tetap lestari . . . . 


Lirik lagu "ilir ilir"


Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh penganten anyar
Bocah angon bocah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir
Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak’0 surak hiyo


Dolanan anak tradisional - aset budaya 2

Masa kecil adalah masa yang sangat menyenangkan, tiap hari yang ada adalah bermain, bermain dan bermain. permainan jaman sekarang dengan jaman dahulu sangatlah berbeda. Permainan atau yang dahulu dikenal dengan sebutan "dolanan" banyak sekali ragamnya akan tetapi dengan seiring dengan kemajuan jaman sudah banyak dolanan yang anak-anak kecil sekarang malah tidak mengenal nya karena telah tergeser dengan permainan berbasis teknologi.








Marilah kita lestarikan ragam dolanan tradisional ini dengan cara mengenalkannya pada adik atau anak kita agar keberagaman dolanan ini tetap dikenal dan bahkan tetap bisa di mainkan.

Sunday, January 26, 2014

Merti Desa


Merti desa adalah tasyakuran panen yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan mengadakan acara-acara yang menakjubkan guna untuk bersyukur kepada Allah atas rejeki yang telah diberikan pada masyarakat Desa. Tasyakuran tersebut biasanya dilakukan di desa-desa tertentu. Pelaksanaannya ada yang 1 tahun sekali dan ada yang 3 tahun sekali. Wujud dari pelaksanaan merti desa adalah membuat sebuah Ambeng atau Ancak, dibentuk oleh kelompok 7-10 kepala keluarga per kelompok. Ambeng tersebut terbuat dari bambu dan berbentuk seperti ranjang dengan ukuran kira-kira 3x2meter yang didalam Ambeng diisi tumpeng, ratusan daging ayam kampung, jenang, wajik, ketan, telur, buah-buahan, rokok, bahkan ada yang mengisinya dengan uang ratusan dan lain sebagainya. Isi Ambeng tersebut digunakan khusus untuk dibagikan kepada tamu dari luar Desa
Merti Bumi merupakan acara rutin tahunan. Prosesi dilakukan dengan cara kirab, dalam acara merti desa ada juga warga yang mengenakan busana adat Jawa lengkap bahkan ada yang menampilkan warganya masing-masing dengan kostum yang berbeda-beda satu dengan lainya. Kirab diawali dengan barisan parjurit kemudian diikuti warga yang beperan sebagai Dewi Sri.  Kemudian diikuti tiga tumpeng dan warga berada di barisan belakang.





Merti desa adalah salah satu dari sekian banyak budaya yang secara turun temurun telah dilaksanakan, selain berfungsi dari wujud ucap Syukur kepada Tuhan YME atas limpahan rejeki, acara ini juga secara tidak langsung di fungsikan untuk menjaga tali silaturakhim antar sesama warga dan antar warga dari desa lainnya.



Saturday, January 25, 2014

Gunakan Air Dengan Bijak



Air adalah unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi namun tidak di planet selain di bumi. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.

Kapanpun kita ingin mencari tahu apakan kehidupan yang kita ketahui pasti yang pertama kali dicari para ilmuwan adalah keberadaan air. Karena kehidupan di bumi sangat tergantung pada air. Banyak sekali bentuk kehidupan (baik tanaman dan hewan) berada di air. Semua kehidupan di Bumi diyakini muncul dari air. Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 sampai dengan 90 persen bahan organik terdiri dari air.


 

 


Air bila di gunakan secara bijaksana maka akan sangat berguna dalam kelangsungan hidup dari mahluk hidup seperti untuk minum, mandi dan bertahan hidup. Namun apabila air yang ada tidak disikapi secara baik maka akan berdampak buruk dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dapat mengakibatkan bencana misal terjadi nya banjir, abrasi dan sebagainya.





Untuk itu mari lah kita menggunakan sumber kehidupan ini dengan sebaik-baik nya.

   


Thursday, January 23, 2014

Pasar Tradisional - aset budaya 1



Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi. Dimulai dari barter barang kebutuhan sehari-hari dengan para pelaut dari negri tirai bambu, masyarakat mulai menggelar dagangannya dan terjadilah transaksi jual beli tanpa mata uang hingga digunakan mata uang yang berasal dari negri Cina. Dibeberapa relief candi nusantara diperlihatkan cerita tentang masyarakat jaman kerajaan ketika bertransaksi jual beli walau tidak secara detail. Pasar dijamannya dijadikan sebagai ajang pertemuan dari penjuru desa bahkan digunakan sebagai alat politik untuk menukar informasi penting dijamannya. Bahkan pada saat masuknya peradaban Islam di tanah air diabad 12 Masehi, pasar digunakan sebagai alat berdakwah. Para wali mengajarkan tata cara berdagang yang benar menurut ajaran agama Islam.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa. Dan dibedakan dalam beberapa jenis yaitu seperti jenis barang yang dijual, lokasi hari, luas jangkauan dan wujudnya.






Kawasan pasar juga merupakan kawasan pembauran karena berbagai macam etnis hadir disana selain masyarakat local, bahkan terdapat pasar tradisional yang mengikuti pasaran (hari penanggalan) Jawa seperti pasar Legi, Kliwon, Wage dan Pahing. Para pedagang dan pembeli mengikuti perputaran hari tersebut. Misalnya pada hari pasaran Legi, maka pasar Legi disuatu tempat akan ramai oleh para pedagang dan pembeli. Sementara dihari lainnya, pasar Legi tidak akan ramai dan hanya ada beberapa pedagang saja. Bahkan ada pasar yang buka hanya untuk menjual beberapa macam jenis dagangan misalnya untuk jual beli kambing/sapi hanya dilakukan dipasar Kliwon saja.







Besarnya peran pasar tradisional secara kultural mengingat pasar tradisional adalah salah satu lokasi bertemunya dan bersosialisasinya masyarakat dari berbagai golongan dan budaya, serta transaksi antara pedagang dan pembeli di pasar tradisional pun menjadi gambaran betapa di pasar tradisional, manusia tetap menjadi manusia yang berkumpul dan berkomunikasi secara manusia, maka tentunya kita tidak ingin “kehilangan” pasar tradisional, bukan?

Untuk itu, kedepan sudah seharusnya pemerintah daerah melakukan perencanaan program revitalisasi dan peremajaan pasar tradisional. Dengan begitu, peran pasar tradisional bukan saja sebagai tempat bertransaksi pedagang dan pembeli tapi juga bisa sebagai alternatif pemasaran produk UKM. Jika pasar tradisional tidak diperhatikan dimungkinkan akan lenyap oleh persaingan.


Mina Padi

Dalam rangka menunjang visi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, menjadikan negara Indonesia sebagai salah satu penghasil ikan terbesar yang tentunya dikaitkan dengan program Kegiatan Ketahanan Pangan tentunya perlu melihat potensi sumber daya yang kita miliki. Diantara potensi yang terbesar yang dimiliki dalam rangka peningkatan produksi tersebut adalah lahan sawah  yang selama ini sudah tertata dan memiliki manajemen usaha yang sudah bagus tapi belum dimanfaatkan secara optimal. 

Salah satu  program itu adalah di laksanakannya mina padi. Mina Padi adalah cara yang digunakan oleh petani dengan menggabungkan teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan, yang dilakukan secara bersamaan di sawah. Biasanya sistem mina padi biasa dilakukan di sistem pengairan sawah teknis dan setengah teknis. Sebab keberadaan air di sawah dalam sistem mina padi sangat dibutuhkan. Sistem mina padi jelas mempunyai keuntungan yang dapat dirasakan oleh petani.

Denah mina padi




          Tujuan dikembangkannya teknologi mina padi kolam adalah :

  1. Meningkatkan potensi dari lahan sawah yang ada.
  2. Meningkatkan keragaman hasil sawah, selain bisa menghasilkan Padi Organik juga bisa menghasilkan ikan.
  3. Meningkatkan pendapatan karena double usaha dari penjualan Padi dan Ikan.
  4. Panen padi dengan kualitas yang bagus dan bisa organik karena bisa meminimalkan penggunaan obat-obatan kimia.
  5. Menambah kesuburan sawah dari kotoran ikan karena dengan Mina Padi Kolam dapat mengurangi penggunaan obat-obatan kimia dan kotoran ikan bisa menjadi pupuk organik.
  6. Panen ikan dengan menghemat biaya pakan karena ikan bisa memakan lumut yang ada disawah sebagai pakan tambahannya.
  7. Meningkatkan produksi ikan dengan luas kolam dalam dan ketinggian airnya.
  8. Membantu mengurangi serangan hama dan penyakit .
  9. Bisa memelihara ikan sesuai umur padi sehingga bisa diperoleh ikan siap konsumsi pada saat panen.

          Keuntungan dari mina padi adalah :

  1. Meningkatkan pendapatan petani sawah yang mengalami kegagalan panen akibat serangan hama wereng. Karena dengan adanya ikan disawah akan mengkonsumsi hama wereng yang jatuh ke air akibat gerakan ikan.
  2. Meningkatkan produksi padi dan sekaligus peningkatan produksi ikan permusim tanam.
  3. Membantu percepatan perbaikan lingkungan karena dengan pola mina padi akan mengurangi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan.
  4. Peningkatan konsumsi ikan guna perbaikan gizi keluarga.
  5. Pengembangan industri dipedesaan, selain adanya penggilingan padi juga diharapkan dapat tumbuh industri pengolahan ikan pedesaan.
  6. Diperoleh dua macam hasil produksi sekaligus sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
  7. Kotoran ikan merupakan pupuk organik bagi tanaman padi
  8. Memperbaiki struktur tanah, karena ikan dalam mencari makan selalu membolak-balikan lumpur. 
  9. Ikan akan membantu memakan binatang-binatang kecil yang merupakan hama tanaman padi.
 



Pengairan dan Panen

Melimpah nya hasil panen adalah tujuan setiap petani dari sawah mereka, banyak faktor yang membuat hasil panen dapat melimpah diantaranya adalah ketersediaannya air yang mencukupi untuk mengairi sawah selama musim tanam. Untuk dapat melakukan pengairan atas sawah-sawah yang ada maka di perlukan sistem irigasi yang baik agar semua sawah dapat teraliri.




Selain sistem irigasi yang baik peran waduk juga sangat mempengaruhi ditribusi air untuk sawah yang ada.




Dan masa panen adalah waktu yang di tunggu oleh para petani untuk memperoleh hasil dari kerja keras mereka selama musim tanam dari padi-padi mereka.








Sawah Terasering


Pedesaan dan sawah adalah dua kata yang tak bisa dipisahkan, di mana sawah adalah lahan yang di pakai untuk menanam tanaman padi atau jenis palawija yang nanti nya bisa di peroleh hasilnya lewat masa panen dari tanaman tersebut. oleh karena bentuk tanah yang tidak semua nya rata maka ada model sawah yang berada di lereng bukit yang disebut "terasering".

Terasering adalah bentuk konservasi yang terdiri dari tanah dan air, yang secara mekanis dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng, sedangkan tujuan pembuatannya adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang (Sukartaatmadja 2004).






Selain untuk lahan persawahan "terasering" juga dipergunakan untuk mengurangi terjadinya erosi di lereng bukit agar tidak terjadi bahaya tanah longsor.


Burung Hantu - Predator alami dari hama di sawah


Burung hantu adalah salah satu hewan yang ternyata dapat di gunakan sebagai predator alami dari hama hewan yang biasa menyerang daerah persawahan dan sekitarnya, sedangkan hewan yang tergolong sebagai hama di persawahan adalah tikus, ular dan jenis serangga. Banyak para petani menggunakan burung hantu bahkan mengembang biakkan dari hewan ini yang apabila sudah dewasa maka mereka akan di lepas di area persawahan, burung hantu ini juga akan di berikan rumah atau sering disebut "gupon" sebagai sarang mereka.




 Penangkaran burung hantu





  "Gupon" burung hantu








Sedang bukti terobosan penggunaan predator alami di sawah adalah meningkat nya hasil panen yang dihasilkan oleh para petani, berkurang nya hama hewan yang sering menyerang persawahan dan bahkan bisa sebagai penyeimbang dari ekosistem.