Sunday, January 26, 2014

Merti Desa


Merti desa adalah tasyakuran panen yang dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan mengadakan acara-acara yang menakjubkan guna untuk bersyukur kepada Allah atas rejeki yang telah diberikan pada masyarakat Desa. Tasyakuran tersebut biasanya dilakukan di desa-desa tertentu. Pelaksanaannya ada yang 1 tahun sekali dan ada yang 3 tahun sekali. Wujud dari pelaksanaan merti desa adalah membuat sebuah Ambeng atau Ancak, dibentuk oleh kelompok 7-10 kepala keluarga per kelompok. Ambeng tersebut terbuat dari bambu dan berbentuk seperti ranjang dengan ukuran kira-kira 3x2meter yang didalam Ambeng diisi tumpeng, ratusan daging ayam kampung, jenang, wajik, ketan, telur, buah-buahan, rokok, bahkan ada yang mengisinya dengan uang ratusan dan lain sebagainya. Isi Ambeng tersebut digunakan khusus untuk dibagikan kepada tamu dari luar Desa
Merti Bumi merupakan acara rutin tahunan. Prosesi dilakukan dengan cara kirab, dalam acara merti desa ada juga warga yang mengenakan busana adat Jawa lengkap bahkan ada yang menampilkan warganya masing-masing dengan kostum yang berbeda-beda satu dengan lainya. Kirab diawali dengan barisan parjurit kemudian diikuti warga yang beperan sebagai Dewi Sri.  Kemudian diikuti tiga tumpeng dan warga berada di barisan belakang.





Merti desa adalah salah satu dari sekian banyak budaya yang secara turun temurun telah dilaksanakan, selain berfungsi dari wujud ucap Syukur kepada Tuhan YME atas limpahan rejeki, acara ini juga secara tidak langsung di fungsikan untuk menjaga tali silaturakhim antar sesama warga dan antar warga dari desa lainnya.



No comments:

Post a Comment