Kesenian Karawitan adalah
kesenian yang berasal dari daerah Yogyakarta. Kesenian Karawitan ini memiliki 2
arti atau makna. Yang pertama menurut kata benda adalah berasal dari kata rawit yang
artinya berkelok, berliku-liku, rumit. Yang kedua menurut arti musik Karawitan merupakan Seni suara yang berasal dari instrumen atau gamelan maupun suara manusia
yang berlaraskan pelog dan slendro.
Karawitan memiliki laras Pelog dan Slendro. Pelog mempunyai not berjumlah 8 yaitu 1,2,3,4,5,6,7,1. Sedangkan Slendro meiliki not yang berjumlah 6 yaitu 1,2,3,5,6,1. Laras Pelog biasanya dipakai dalam acara sekatenan. Dalam seni karawitan terdapat hal yang di sebut Gemyangan, yaitu pengertian nada satu oktaf. Dalam seni karawitan terdapat beberapa macam alat musik gamelan yaitu kendhang, gong, kempul, suwukan, kenong, kethuk, bonang, gender, slenthem, gambang, siter, rebab, demung, saron, peking. 15 alat musik tersebut merupakan alat musik yang paling pokok yang ada di kesenian karawitan. Dan ternyata masih ada banyak lagi alat musik yang lain.
Karawitan memiliki laras Pelog dan Slendro. Pelog mempunyai not berjumlah 8 yaitu 1,2,3,4,5,6,7,1. Sedangkan Slendro meiliki not yang berjumlah 6 yaitu 1,2,3,5,6,1. Laras Pelog biasanya dipakai dalam acara sekatenan. Dalam seni karawitan terdapat hal yang di sebut Gemyangan, yaitu pengertian nada satu oktaf. Dalam seni karawitan terdapat beberapa macam alat musik gamelan yaitu kendhang, gong, kempul, suwukan, kenong, kethuk, bonang, gender, slenthem, gambang, siter, rebab, demung, saron, peking. 15 alat musik tersebut merupakan alat musik yang paling pokok yang ada di kesenian karawitan. Dan ternyata masih ada banyak lagi alat musik yang lain.
Seni karawitan telah mendapatkan kedudukan yang istimewa di dunia seni
pertunjukan Indonesia. Seni karawitan sebagai media pendidikan dapat
dilihat dari sudut pandang cara membunyikannya, di mana karawitan
menjadi sajian seni musik yang enak didengar bila dimainkan secara
bersama-sama. Hal ini mencerminkan bahwa kebersamaan menjadi satu hal
yang sangat penting untuk mencapai hasil musik yang berkualitas. Melalui
karawitan, kita diajarkan pendidikan budi pekerti, bergotong royong serta tepo seliro. Pendidikan seni
karawitan Jawa sangat lebih baik bila diperkenalkan dan diberikan sedini mungkin kepada anak sebagai modal pemahaman, melalui bangku
pendidikan formal seperti Sekolah Menengah Karawitan Indonesia yang saat
ini juga sudah ada di beberapa daerah di Indonesia menjadi contoh akan keseriusan
dari pemerintah dalam menunjukkan upaya untuk melestarikan budaya yang adiluhung
ini.
Pelestarian seni karawitan Jawa bukan hanya menjadi
tanggungjawab para seniman, melainkan juga semua masyarakat Indonesia karena
seni karawitan Jawa merupakan bagian dari budaya Indonesia yang harus
dilestarikan.