Saturday, May 24, 2014

Karawitan - Seni Budaya Tradisional

Kesenian Karawitan adalah kesenian yang berasal dari daerah Yogyakarta. Kesenian Karawitan ini memiliki 2 arti atau makna. Yang pertama menurut kata benda adalah berasal dari kata rawit yang artinya berkelok, berliku-liku, rumit. Yang kedua menurut arti musik Karawitan merupakan Seni suara yang berasal dari instrumen atau gamelan maupun suara manusia yang berlaraskan pelog dan slendro.
Karawitan memiliki laras Pelog dan Slendro. Pelog mempunyai not berjumlah 8 yaitu 1,2,3,4,5,6,7,1. Sedangkan Slendro meiliki not yang berjumlah 6 yaitu 1,2,3,5,6,1. Laras Pelog biasanya dipakai dalam acara sekatenan. Dalam seni karawitan terdapat hal yang di sebut Gemyangan, yaitu pengertian nada satu oktaf. Dalam seni karawitan terdapat beberapa macam alat musik gamelan yaitu kendhang, gong, kempul, suwukan, kenong, kethuk, bonang, gender, slenthem, gambang, siter, rebab, demung, saron, peking. 15 alat musik tersebut merupakan alat musik yang paling pokok yang ada di kesenian karawitan. Dan ternyata masih ada banyak lagi alat musik yang lain.


  

Seni karawitan telah mendapatkan kedudukan yang istimewa di dunia seni pertunjukan Indonesia. Seni karawitan sebagai media pendidikan dapat dilihat dari sudut pandang cara membunyikannya, di mana karawitan menjadi sajian seni musik yang enak didengar bila dimainkan secara bersama-sama. Hal ini mencerminkan bahwa kebersamaan menjadi satu hal yang sangat penting untuk mencapai hasil musik yang berkualitas. Melalui karawitan, kita diajarkan pendidikan budi pekerti, bergotong royong serta tepo seliro. Pendidikan seni karawitan Jawa sangat lebih baik bila diperkenalkan dan diberikan sedini mungkin kepada anak sebagai modal pemahaman, melalui bangku pendidikan formal seperti Sekolah Menengah Karawitan Indonesia yang saat ini juga sudah ada di beberapa daerah di Indonesia menjadi contoh akan keseriusan dari pemerintah dalam menunjukkan upaya untuk melestarikan budaya yang adiluhung ini.
Pelestarian seni karawitan Jawa bukan hanya menjadi tanggungjawab para seniman, melainkan juga semua masyarakat Indonesia karena seni karawitan Jawa merupakan bagian dari budaya Indonesia yang harus dilestarikan. 







Monday, May 19, 2014

Penanganan Sampah - Go Green

Sampah adalah salah satu masalah dari suatu daerah selain limbah dan polusi, entah itu polusi udara dan suara. maka dari itu harus dilakukan adanya penanganan yang serius dari sampah ini. Sampah bisa di kelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu sampah organik, non organik dan sampah beracun dan berbahaya sehingga untuk pelaksanaan penyaluran sampah agar bisa di pilah-pilah mana yang bisa di daur ulang atau tidak maka sekarang banyak di pakai nya bak sampah untuk menampung sampah-sampah tersebut sesuai dengan jenis nya.


 
Untuk itu kita sebagai warga yang masih menginginkan lingkungan yang bersih dan sekaligus sehat maka marilah kita membuang sampah di tempat yang telah tersedia dan sesuaikan jenis dari sampah agar lebih mempermudah dalam pengolahan sampah tersebut. Dan hasil dari perlakuan sampah yang baik adalah terciptanya lingkungan yang bersih, rapi dan sehat.


 


Lakukan semampu kita agar lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan mari kita lakukan gerakan "Go Green" pada lingkungan sekitar kita, karena dari hal - hal kecil seperti membuang sampah pada tempat nya dan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat maka kita juga sekaligus menjadi penyelamat bagi bumi dari bahaya kerusakan lingkungan dan alam.




Friday, May 16, 2014

Mancing di Sungai, kenangan waktu kecil

Ada teman saya yang membaca blog saya ini dan dia request judul tentang "memancing di sungai" yang juga itu adalah hobi dia sampai sekarang.

Masa kecil adalah masa yang sangat menyenangkan, itu juga saya alami. Di mana setiap hari yang ada adalah bermain dan bermain, kalau dulu permainan yang ada adalah sederhana seperti main gundu (kelereng), sepak bola, petak umpet, lompat tali atau main tembak tembakan.




Ada juga yang suka bermain di sawah atau di sekitar sungai untuk menangkap burung dengan jerat dari tali atau mandi disungai bersama kawan-kawan. Selain mandi atau menangkap burung ada juga kesenangan di waktu kecil saat bermain di sawah atau di sekitar sungai yaitu memancing, saat itu pancing yang di pakai tidak se-modern sekarang, kalau dahulu alat pancing yang dipakai di buat dari bambu atau dari ranting pohon yang di ikat dengan senar dan diujungnya di pasang kail sedangkan umpan yang dipakai adalah cacing tanah. Dahulu tempat yang sering didatangi untuk mencari cacing untuk umpan adalah di sekitar pohon bambu yang ada di pinggir kampung kalau dirasa kurang banyak ya tentu tempat yang langsung dituju adalah di dekat kandang kerbau. Selain cacing umpan yang dipakai adalah lumut tapi kalau lumut ikan yang didapat tidak sebanyak memakai uman cacing. Setelah umpan dan pancing nya sudah siap maka petualangan pun di mulai....



Waktu itu anak-anak kampung saya jarang yang suka memancing, hanya beberapa saja sedangkan yang lain kalau bermain di sungai atau sawah maka kebanyakan mereka pasti mandi. Sembari mancing kegiatan yang kami lakukan adalah memetik buah yang ada di sekitar, seperti jambu, tomat atau mentimun (heheehee seperti kancil nih ceritanya). Ikan yang di dapatkan adalah ikan wader, tawes bahkan dahulu teman saya pernah dapat ikan lele, kalau ikan tidak kunjung di dapat maka sasaran lainnya adalah menangkap kepiting. Semua itu kami lakukan dari pagi hari bahkan tidak jarang bisa sampai sore hari dan itu kami lakukan waktu hari minggu dan hari libur. 
Begitulah kira-kira kisah bermain di waktu kecil. Seharusnya masa kecil biarlah dihabiskan dengan bermain dan pengenalan dengan lingkungan, pelajaran agama, olah raga dan dasar-dasar pengetahuan umum dan bukan masa kecil ini malah sudah di perkenalkan dengan pelajaran-pelajaran untuk anak usia sekolah lanjutan seperti bahasa inggris atau tentang teknologi informasi secara berlebihan, agar mereka lebih bisa mengenal lingkungan dan bisa berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka secara langsung dan lebih baik.